Wednesday, October 05, 2011

Dzikir sebelum berdo’a, setelah shalat fardhu

Dzikir atau mengingat dan menyebut nama Allah, (termasuk di dalamnya adalah do'a). Namun sebelum memasuki do'a, meminta kepada Allah, ada baiknya kita mengingat dan memuji kebesaran Allah terlebih dahulu.

Membaca ayat Al Qur'an juga baik untuk dibaca sebagai bagian dari dzikrullah, misalnya surat Al-Fatihah (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Membaca shalawat atas junjungan Nabi Besar Muhammad saw juga termasuk yang diperintahkan oleh Allah sebelum berdo'a. Tersebut dalam surat Al-Ahzab, 33:56, bahkan Allah dan malaikat-Nya membaca shalawat kepada Nabi, dan bagi siapapun yang membaca shalawat Nabi maka Allah akan mencurahkan rahmat kepadanya sepuluh kali (HR. Muslim).

Bersyukurlah kita ada di dunia ini setelah Nabi Muhammad saw tiada

Tulisan di bawah ini hanyalah sebuah petikan kecil dari buku berjudul "Rindu Rasul" yang ditulis oleh Jalalludin Rahmat.

Diriwayatkan oleh Jalalludin al-Suyuthi dalam Tafsir al-Durr al-Mantsur, sebuah dialog antara Nabi besar Muhammad saw sebagai imam dan para sahabatnya sebagai makmum setelah melaksanakan sholat berjama'ah yang haditsnya telah digubah menjadi bentuk puisi :

Usai shalat kau pandangi kami
Masih dengan senyum yang sejuk itu
Cahayamu, ya Rasul Allah, tak mungkin kulupakan
Ingin kubenamkan setetes diriku dalam samudra dirimu
Ingin kujatuhkan sebutir debuku dalam sahara tak terhinggamu
Kudengar kau berkata lirih : Ayyul khalqi a'jabu ilaikum imanan?
Siapa mahluk yang imannya paling mempesona?
Malaikat, Ya Rasul Allah
Bagaimana malaikat tak beriman, bukankah mereka berada di samping Tuhan?
Para nabi, Ya Rasul Allah
Bagaimana nabi tak beriman, bukankah kepada mereka turun wahyu Tuhan?
Kami, para sahabatmu, Ya Rasul Allah
Bagaimana kalian tidak beriman, bukankah aku ditengah-tengah kalian?
Telah kalian saksikan apa yang kalian saksikan
Kalau begitu , siapakah mereka Ya Rasul Allah?
....

Sekelompok Ilmuwan Berhasil Menemukan Letak Terompet Malaikat Isrofil

Sekitar tahun 2005 silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

Dengan menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet..!! Di mana pada bagian ujung belakang wilayah “terompet” alam semesta itu merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable)