Ya Rasulallah salamun 'alaik
Ya rafi'asya ni waddaroji
A' fatayaji rodzal 'alami
Ya u hailal judiwal karomi
Ya rafi'asya ni waddaroji
A' fatayaji rodzal 'alami
Ya u hailal judiwal karomi
Ngawiti ingsun nglaras syi'iran
Kelawan muji maring pangeran
Kang paring rahmat lan kanikmatan
Rina wengine tanpa pitungan
Duh bala kanca priya wanita
Aja mung ngaji syariat blaka
Gur pinter ndongeng nulis lan maca
Tembe mburine bakal sangsara
Akeh kang apal Quran Hadise
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dhewe gak digatekke
Yen isih kotor ati akale
Ing pepaese gebyare dunya
Iri lan meri sugihe tangga
Mulo atine peteng lan nista
Ayo sedulur jok nglaleake
Wajibe ngaji sakpranatane
Nggo ngandelake iman tauhide
Baguse sangu mulya matine
Kang aran sholeh bagus atine
Kerana mapan sari ngelmune
Laku tarekat lan makrifate
Ugo hakikat manjing rasane
Al Quran Qodim wahyu minulya
Tanpa tinulis iso diwaca
Iku wejangan guru waskita
Den tancepake ing njero dhadha
Kumanthil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mukjizat rosul dadi pedoman
Minangka dalan manjinge iman
Kelawan Alloh kang Maha Suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadlohi
Dzikir lan suluk jok nganti lali
Uripe ayem rumangsa aman
Dununge rasa tandha yen iman
Sabar narima nadyan pas-pasan
Kabeh tinakdir saking pangeran
Kelawan kanca, dulur lan tangga
Kang padha rukun aja ngasiya
Iku sunnahe rosul kang mulya
Nabi Muhammad panutan kita
Ayo nglakoni sakabehane
Allah kang bakal ngangkat drajade
Sanadyan asor tata dzohire
Ananging mulya maqom drajade
Lamun palastra ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadhang Alloh swarga manggone
Utuh mayite uga ulese
Terjemahan :
Ku memulai menembangkan (menyanyikan) sya’ir
Dengan memuji kepada Tuhan
Yang memberi rahmat dan kenikmatan
Siang dan malam tanpa perhitungan
Wahai para sahabat pria dan wanita
jangan hanya belajar syari’at saja
Hanya pandai mendongeng (bicara), menulis dan membaca
Akhirnya nanti akan sengsara
Banyak yang hafal al-Qur’an dan hadistnya
Suka mengkafirkan orang lain
Kekafirannya sendiri tidak diperhatikan
Kalau masih kotor hati dan akalnya
Mudah tertipu nafsu angkara
Dalam perhiasan gemerlapnya dunia
Iri dan dengki dengan kekayaan tetangga
Maka hatinya gelap dan nista
Mari saudara jangan melupakan
Kewajiban mengaji (belajar) lengkap dengan aturannya
Untuk menebalkan iman tauhidnya
Bagusnya bekal mulia matinya
Yang disebut orang shaleh itu bagus hatinya
Karena sempurna sari keilmuannya
Melakukan thariqat dan makrifatnya
Juga hakekat meresap rasanya
Al-qur’an qodhim wahyu yang mulia
Tanpa ditulis bisa dibaca
Itu wejangan (pesan) guru yang waskita
Tancapkanlah ke dalam dada
Melekat kuat dalam hati dan pikiran
Merasuk ke dalam tubuh keseluruhannya
Mukjizat rasul ( Al-qur’an ) jadi pedoman
Sebagai jalan masuknya iman
Kepada Allah yang Maha suci
Harus berpelukan (mendekatkan diri) siang dan malam
Diusahakan dan dilatih
Dzikir dan suluk jangan sampai dilupakan
Hidupnya tentram dan merasa aman
Itulah perasaan tanda beriman
Sabar menerima meskipun (hidup) pas-pasan
Semua sudah ditakdirkan dari Tuhan
Terhadap teman, saudara dan tetangga
Saling rukun dan jangan sewenang-wenang
Itu sunnah Rasul yang mulia
Nabi Muhammad suri tauladan kita
Mari jalani semuanya
Allah yang akan mengangkat derajatnya
Meskipun rendah secara lahiriah
Namun mulia kedudukan derajatnya disisi Allah
Ketika ajal telah datang di akhir hidup
Tidak tersesat roh dan sukma(jiwa)nya
Disanjung Allah surga tempatnya
Utuh (lengkap) jasadnya juga kain kafannya
Sumber : http://kangulumuddin.blogspot.com/2011/01/syair-gus-dur.html
Terjemahan :
Ku memulai menembangkan (menyanyikan) sya’ir
Dengan memuji kepada Tuhan
Yang memberi rahmat dan kenikmatan
Siang dan malam tanpa perhitungan
Wahai para sahabat pria dan wanita
jangan hanya belajar syari’at saja
Hanya pandai mendongeng (bicara), menulis dan membaca
Akhirnya nanti akan sengsara
Banyak yang hafal al-Qur’an dan hadistnya
Suka mengkafirkan orang lain
Kekafirannya sendiri tidak diperhatikan
Kalau masih kotor hati dan akalnya
Mudah tertipu nafsu angkara
Dalam perhiasan gemerlapnya dunia
Iri dan dengki dengan kekayaan tetangga
Maka hatinya gelap dan nista
Mari saudara jangan melupakan
Kewajiban mengaji (belajar) lengkap dengan aturannya
Untuk menebalkan iman tauhidnya
Bagusnya bekal mulia matinya
Yang disebut orang shaleh itu bagus hatinya
Karena sempurna sari keilmuannya
Melakukan thariqat dan makrifatnya
Juga hakekat meresap rasanya
Al-qur’an qodhim wahyu yang mulia
Tanpa ditulis bisa dibaca
Itu wejangan (pesan) guru yang waskita
Tancapkanlah ke dalam dada
Melekat kuat dalam hati dan pikiran
Merasuk ke dalam tubuh keseluruhannya
Mukjizat rasul ( Al-qur’an ) jadi pedoman
Sebagai jalan masuknya iman
Kepada Allah yang Maha suci
Harus berpelukan (mendekatkan diri) siang dan malam
Diusahakan dan dilatih
Dzikir dan suluk jangan sampai dilupakan
Hidupnya tentram dan merasa aman
Itulah perasaan tanda beriman
Sabar menerima meskipun (hidup) pas-pasan
Semua sudah ditakdirkan dari Tuhan
Terhadap teman, saudara dan tetangga
Saling rukun dan jangan sewenang-wenang
Itu sunnah Rasul yang mulia
Nabi Muhammad suri tauladan kita
Mari jalani semuanya
Allah yang akan mengangkat derajatnya
Meskipun rendah secara lahiriah
Namun mulia kedudukan derajatnya disisi Allah
Ketika ajal telah datang di akhir hidup
Tidak tersesat roh dan sukma(jiwa)nya
Disanjung Allah surga tempatnya
Utuh (lengkap) jasadnya juga kain kafannya
Sumber : http://kangulumuddin.blogspot.com/2011/01/syair-gus-dur.html
No comments:
Post a Comment